AUDIT SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN
FRAMEWORK COBIT 4.1
(STUDI KASUS IBI
DARMAJAYA)
IBI Darmajaya merupakan perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan menggunakan teknologi informasi, sehingga
dibutuhkan penggunaan TI yang mendukung guna mencapai rencana dan strategi
bisnis IBI Darmajaya. Sebagai perguruan tinggi yang memberikan jasa pendidikan,
maka sistem informasi akademik (SIAKAD) memiliki fungsi yang cukup penting dan
merupakan salah satu pendukung dari pencapaian sasaran tersebut. SIAKAD
merupakan sebuah sistem yang dikembangkan untuk mendukung manajemen terhadap
jalannya suatu proses administrasi dan operasional. SIAKAD IBI Darmajaya
terdiri dari registrasi mahasiswa baru, penjadwalan, pengisian KRS, pengelolaan
administrasi perkuliahan, nilai mahasiswa, presensi mahasiswa dan dosen
mengajar, dan lain sebagainya.
Pengelolaan Sistem Informasi Akademik yang tidak terkelola
dengan baik akan berdampak pada rendahnya kualitas layanan, rendahnya tingkat
kepuasan pelanggan/mahasiswa, sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan
stakeholder terhadap institusi. Hal tersebut di atas dapat diatasi dengan
pemantauan/evaluasi secara periodik terhadap pelaksanaan SIAKAD. Dengan adanya
pemantauan terhadap proses pelaksanaan SIAKAD diharapkan dapat memperbaiki
segala kekurangan dan kelemahan sistem yang sedang berjalan menjadi lebih baik lagi
dan sesuai dengan tujuan bisnis institusi. Metode Penelitian yang digunakan
adalah tahapan mengaudit sistem informasi yaitu : Perencanaan (Planning),
Pemeriksaan Lapangan (Fieldwork), Pelaporan (Reporting), Tindak Lanjut (Follow
Up). Tool yang digunakan adalah Framework COBIT (Control Objectives for
Information and Related Technology) yang dikeluarkan oleh ISACA (Information
System Audit and Control Association). Berdasarkan Hasil perhitungan pada
setiap proses TI yang terdapat dalam domain Planning and Organization (PO) dan
Delivery and Support (DS) pada umumnya berada di level 3 (defined process),
agar seluruh TI dapat mencapai tingkat kematangan yang diinginkan (expected
maturity level) di level 4 (manage) maka semua prosedur yang disyaratkan di
tiap proses harus dipenuhi. Untuk mencapai level 4 (manage) maka setiap proses
TI harus memiliki prosedur baku dan tertulis yang disosialisasikan ke semua
pihak yang terlibat dalam sistem informasi akademik, yaitu kepada pengelola dan
pengguna sistem. Prosedur tersebut harus didokumentasikan dan di-update secara
berkala. Dari hasil gap antar tingkat kematangan tata kelola TI saat ini dengan
tingkat kematangan yang ingin dicapai, diketahui pada domain PO dan DS
prioritas perbaikan dilakukan pada PO7 (mengelola sumber daya manusia TI).
Tingkat kematangan (maturity level) yang ada pada setiap
proses TI yang terdapat dalam domain Planning and Organization (PO) dan
Delivery and Support (DS) pada umumnya berada di level 3 (defined process) agar
seluruh TI dapat mencapai tingkat kematangan yang diinginkan (expected maturity
level) di level 4 (manage) maka semua prosedur yang disyaratkan di tiap proses
harus dipenuhi. Mengacu pada standarisasi COBIT untuk mencapai level 4 (manage)
maka setiap proses TI harus memiliki prosedur baku dan tertulis yang
disosialisasikan ke semua pihak yang terlibat dalam sistem informasi akademik,
yaitu kepada pengelola sistem dan pengguna langsung sistem. Prosedur tersebut
harus didokumentasikan dan diupdate secara berkala.
Untuk kedepannya diharapkan dapat selalu dilakukan audit
untuk penelitian berikutnya agar level maturity setiap proses dapat diketahui
hasilnya, sehingga selalu dapat dilakukan perbaikan berkelanjutan untuk
mencapai tujuan bisnis institusi.
ANGGOTA
KELOMPOK : 10117937 Arief Muhammad 11117616 Dheana Miralda 12117909 Indah Sinthya Permata Sari 14117230 Muhammad Rizky Pratama 15117407 Rozaan Ariibah |
Referensi :
Neni Purwati. 2014. Audit Sistem
Informasi Akademik Menggunakan Framework Cobit 4.1 (Studi Kasus Ibi Darmajaya).
Jurnal Informatika, 14(2): 134-152.
Komentar
Posting Komentar