Di antara tarian-tarian Maluku,
ada satu tarian yang unik dan beraroma mistis yaitu tari bambu gila. Tarian ini
berasal dari Ternate, Maluku Utara, tepatnya di daerah hutan bambu di kaki
gunung Gamalama.
Awal tarian ini digunakan untuk
memindahkan kapal kayu yang sudah selesai dikerjakan di atas gunung ke pantai.
Selain itu, juga gunakan untuk memindahkan kapal yang telah kandas di laut.
Bahkan oleh para raja-raja, tari bambu gila ini sering digunakan untuk melawan
musuh yang menyerang. Namun seiring waktu berjalan, tarian ini hanya merupakan
sekadar hiburan di saat masyarakat mengadakan pesta.
Fungsi Dan Makna Kesenian Bambu Gila
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dulunya
Kesenian Bambu Gila ini difungsikan sebagai bagian dari kehidupan spiritual
masyarakat Maluku. Namun, Kesenian Bambu Gila ini sekarang lebih difungsikan
sebagai atraksi seni atau hiburan bagi masyarakat Maluku. Selain itu Bambu Gila
ini juga dimaknai sebagai apresiasi serta upaya melestarikan warisan budaya
mereka.
Pertunjukan Kesenian Bambu Gila
Kesenian Bambu Gila ini biasanya dibawakan
oleh para laki-laki yang terdiri 7 orang dan 1 orang bertindak sebagai pawang.
Pawang ini nantinya akan bertugas membacakan mantra, memasukan roh ke dalam
bambu, dan menjinakkannya. Bambu yang digunakan dalam kesenian ini tentu bukan
bambu sembarangan dan harus memiliki karakteristik khusus.
Dalam pertunjukan Bambu Gila biasanya diawali
dengan ritual seperti membakar kemenyan dan membacakan mantra oleh pawang.
Kemudian asap dari kemenyan tersebut dihembuskan pada bilah bambu yang dibawa
oleh para pemain. Proses ini dilakukan untuk mengundang roh gaib untuk masuk
dan menggerakan bambu.
Setelah proses ritual selesai maka bambu akan
terasa semakin berat dan mulai bergerak dengan sendirinya. Para pemain kemudian
harus memeluk dan menahan bambu tersebut. Sang pawang kemudian mengendalikan bambu
melalui asap kemenyan yang dibawanya. Sedangkan para pemain harus berusaha
menahannya agar tidak lepas, sehingga tak jarang salah satu pemain terjatuh
atau terseret laju bambu tersebut.
Selain itu semakin cepat irama musik pengiring
juga membuat bambu semakin liar dalam bergerak. Sehingga para pemain harus
berusaha mempertahankan kekuatannya. Hal ini lah yang membuat Kesenian Bambu
Gila menarik dan meriah. Setelah acara memasuki akhir acara maka sang pawang
kemudian menghentikan bambu tersebut dan menjinakannya.
TATA
CARA TARI BAMBU GILA
Tarian bambu gila memiliki
gerakan tari lincah dengan gerakan kaki serta bulu (bambu) yang didekap kedua
tangan. Gerak itu menandakan kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Gerakan
yang kompak dan seirama ini sebenarnya merupakan lambang dari semangat gotong
royong, yaitu membangkitkan jiwa persatuan dan kesatuan dalam melaksanakan
berbagai segi hidup, yang adalah gambarang dari jiwa kegotong-royongan atau
“Masohi” yang adalah budaya masyarakat Maluku sejak dulu kala.
Bambu yang digunakan merupakan
bambu lokal dengan panjang 2,5 meter dan diameter 8 cm. Namun, proses memilih
dan memotong bambu tidak sembarangan, karena dibutuhkan perlakuan khusus.
Pawang terlebih dahulu meminta izin dari roh yang menghuni hutan bambu tersebut.
Bambu kemudian dipotong dengan melakukan adat tradisional. Bambu dibersihkan
dan dicuci dengan minyak kelapa kemudian dihiasi dengan kain pada setiap
ujungnya. Dahulu, bambu langsung diambil dari Gunung Gamalama, gunung api di
Ternate, Maluku Utara.
Untuk memulai
pertunjukan ini sang pawang membakar kemenyan di dalam tempurung kelapa sambil
membaca mantra dalam bahasa tanah yang merupakan salah satu bahasa tradisional
Maluku. Kemudian asap kemenyan dihembuskan pada batang bambu yang akan
digunakan. Selain kemenyan, pawang juga biasa menngunakan jahe. Jika
menggunakan jahe maka itu dikunyah oleh pawang sambil membacakan mantra lalu
disemburkan ke bambu.
Fungsi kemenyan atau
jahe ini untuk memanggil roh para leluhur sehingga memberikan kekuatan mistis
kepada bambu tersebut. Roh-roh inilah yang membuat batang bambu seakan-akan
menggila atau terguncang-guncang dan semakin lama semakin kencang serta sulit
untuk dikendalikan. Dalam berbagai atraksi yang melibatkan hawa mistis,
manusialah yang dirasuki oleh roh mistis tetapi dalam tarian ini roh mistis
yang dipanggil dialihkan ke dalam bambu. Ketika pawang membacakan mantra
berulang-ulang, si pawang lantas berteriak gila, gila, gila! Atraksi bambu gila
pun dimulai. Alunan musik mulai dimainkan ketika tujuh pria yang memegang bambu
mulai merasakan guncangan bambu gila.
Bambu terlihat bergerak sendiri
ketika pawang menghembuskan asap dan menyemburkan jahe ke batang bambu. Para
pria yang memeluk bambu mulai mengeluarkan tenaga mereka untuk mengendalikan
kekuatan guncangan bambu. Ketika irama musik mulai dipercepat, bambu bertambah
berat dan menari dengan kekuatan yang ada di dalamnya. Atraksi bambu gila
berakhir dengan jatuh pingsannya para pemain di arena pertunjukan. Hal yang
unik dari pertunjukan ini, kekuatan mistis bambu gila tidak akan hilang begitu
saja sebelum diberi makan api melalui kertas yang dibakar.
Tradisi Bambu Gila di zaman sekarang
Di dalam perkembangannya, tarian Bambu Gila telah mengalami
modifikasi dan dikemas dalam balutan yang lebih modern serta minim dari aura
mistis. Bahkan saat ini tarian modifikasi Bambu Gila juga tidak hanya dimainkan
oleh kaum pria saja, namun kaum wanita juga dapat memainkannya dengan memadukan
beberapa gerakan yang lebih modern tanpa menggunakan kekuatan mistis yang sulit
dikendalikan di dalam permainan. Di dalam tarian modifikasi Bambu Gila, bambu
yang digunakan juga berukuran lebih pendek dari yang seharusnya.
Saat ini keberadaan tradisi Bambu Gila sebenarnya sudah cukup
langka dan bahkan di wilayah Maluku sendiri pun hanya tersisa beberapa
perkampungan saja yang mampu memainkannya secara otentik. Di dalam hal ini,
kita patut mengapresiasi peran serta beberapa sanggar tari di Maluku yang
berusaha untuk mempelajarinya dan mengambil intisari dari tarian tersebut untuk
kemudian dikemas secara lebih modern.
Sekarang tarian Bambu Gila sering ditampilkan sebagai tari
penyambutan tamu atau di dalam berbagai acara formal lainnya. Tarian Bambu Gila
yang menjadi tradisi Maluku adalah satu dari ribuan bukti bagaimana Indonesia
memiliki banyak sekali kekayaan budaya yang patut kita banggakan di mata dunia.
Source :
http://asarida.blogspot.co.id/2015/09/kesenian-bambu-gila.html,
http://www.negerikuindonesia.com/2015/11/bambu-gila-kesenian-tradisional-dari.html,
https://www.keypoo.com/bambu-gila-tarian-mistis-penuh-makna/,
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/makna-dari-kegilaan-sebilah-bambu-dalam-tari-bambu-gila,
https://ilmupeletnusantara.wordpress.com/
Komentar
Posting Komentar